Kehidupan Kostku – Part 2 (Tetangga yang Individualis)


Sudah beberapa bulan aku tinggal kost, pertanyaan yang sering diajukan adalah “Bagaimana dengan tetangga ? Apakah kamu bersosialiasi dengan mereka ?” Jawabannya bisa ya, bisa tidak.
Kostanku termasuk kostan homogen, dimana seluruh penghuninya (kecuali landlord) adalah laki-laki. Kostanku terdiri dari 4 lantai, ada 8 kamar bernomor dan 4 kamar tanpa nomor (yang biasanya aku sebut kamar A-D). Lantai 1 adalah kediaman landlord atau pemilik kost, lantai 2 terdiri dari 7 kamar, lantai 3 terdiri dari 3 kamar, dan lantai 4 terdiri dari 2 kamar. Setiap lantai memiliki 1 kamar mandi, dan beberapa kamar memiliki kamar mandi di dalam.
Lantai 1 merupakan lantai dimana landlord tinggal. Sebenarnya di lantai ini ada 2 kamar, namun diisi oleh kerabat dari landlord.
Lantai 2 terdiri dari kamar nomor 1-3 dan kamar A-D. Aku tinggal di lantai ini, dan aku tahu semua penghuni di lantai ini (tahu, bukan kenal). Lantai 2 juga merupakan lantai paling berisik selain lantai 1. Tentu saja semua yang tinggal di lantai atas, mau nggak mau harus melewati lantai ini. Lantai ini juga mempunyai jalur ke jemuran outdoor. Jemuran terletak di atas kamar A-D.
Lantai 3 terdiri dari 3 kamar, kamar nomor 4-6. Lantai ini merupakan lantai paling sepi, dan aku belum pernah sama sekali melihat penghuni dari kamar-kamar di lantai ini.
Lantai 4 terdiri dari 2 kamar, kamar nomor 7-8 . Di lantai ini ada jemuran indoor mini, dan juga satu kasur outdoor yang aku nggak tau kegunaannya apa. Aku pernah beberapa kali berpapasan dan bertemu dengan penghuni kamar lantai ini.
Suasana Lorong Kamar A-D
Semua penghuni di kostan ini adalah tipe orang yang individualis (termasuk aku), kami tidak saling kenal, mungkin beberapa ada yang saling kenal, tetapi tidak ada yang kenal dengan semua penghuni kecuali landlord. Jika ada di dalam kamar, kami semua menutup pintu, kecuali jika ada tamu atau teman berkunjung makan pintu kamar akan dibuka sedikit. Hal inilah yang mungkin jadi salah satu alasan kenapa kami tidak saling mengenal.
Sebenarnya aku mau banget kenal sama mereka, tetapi tidak ada usaha dari kedua belah pihak. Aku tipe orang Introvert dan sedikit anti sosial, aku sangat susah untuk memulai hubungan atau percakapan duluan. Dan aku sering merasa kurang nyaman dengan orang asing.
Mungkin kalian berpikir kenapa nggak dicoba ? Aku udah coba tetapi itu merupakan salah satu hal paling sulit untuk dilakukan. Dan beberapa dari mereka kebannyakan saat aku pergi ke kampus, mereka belum bangun. Saat aku mau tidur mereka baru pulang. Jadi, schedulle juga jadi problem aku buat kenalan. Aku beberapa kali berpapasan dengan salah satu dari mereka, tetapi kami hanya lewat tanpa melakukan interaksi apapun.
Dibawah ini aku melampirkan beberapa ciri-ciri tetanggaku, masih merupakan hipotesis karena aku belum mengenal mereka :

~Penghuni Kamar Nomor 1~
Dia mungkin maru, tingginya sekitar 170 cm dan berkumis tipis. Pemain Mobile Legend , kadang suka berisik kalau main Mobile Legend. Punya teman dekat yang tinggal di lantai atas. Punya kipas angin dan suka berpakaian pendek (apa dia nggak kedinginan ?). Orang yang paling sering ‘Open Door’ dibanding penghuni lain di lantai 2.
~Penghuni Kamar Nomor 2~
Merupakan orang asing atau Foreign berkulit hitam, badannya tinggi besar. Aku tidak tau dia berasal dari negara mana, tetapi dia lumayan fasih berbicara Bahasa Indonesia, mungkin dia mahasiswa asing. Dia seorang muslim, karena aku pernah berpapasan dengan dia di masjid. Terkadang malam-malam dia menelepon sesorang dengan bahasa asing yang aku tak mengerti.
~Penghuni Kamar Nomor 3~
Namanya Boy, anak S3 UPI, mungkin dia orang yang literary aku kenal di kost, selain landlord. Di berasal dari Palu, Sulawesi. Kelahiran tahun 1995 , cukup muda untuk seorang mahasiswa S3. Tingginya sekitar 175 cm dan lumayan kurus. Uniknya aku kenal dia secara online, bukan dari real life.

~Penghuni Kamar A~
It is my room, what do you want to know about me ?
~Penghuni Kamar B~
Penghuni kamar di depan kamar aku. Kalau nggak salah namanya Ardi (Aku dengar waktu dia ngobrol). Orang Jawa, bisa aku dengar dari logat dan cara bicaranya. Tingginya sekitar 170 cm dan memakai kacamata. Dia pandai bermain gitar. Dia kadang suka keluar malam, diatas jam 9 malam, kadang sendiri atau sama temannya di jemput. Dia juga punya motor. Walau jarak kamar kita mungkin hanya sekitar 60 cm, kita belum pernah berkomunikasi sama sekali.
~Penghuni Kamar C~
Penghuni kamar ini adalah Pa Boriel, bapa kostku, kadang kepokannya juga suka berada di kamar ini.
~Penghuni Kamar D~
Penguni kamar ini namanya “…Nang…” , aku nggak tau nama lengkapnya, namun, temannya suka memanggil dia dengan panggilan “Nang” Tingginya sekitar 170 cm dan dia anak UPI, karena aku pernah dengar dia ngobrol tentang BAQI (UKM membaca quran di UPI). Dan dia juga anak theater.

~Tetangga Misterius 1~
Tetangga misterius pertama adalah teman dekat dari penghuni kamar nomor 1, kemungkinan dia tinggal di kamar nomor 8 (lantai 4).
~Tetangga Misterius 2~
Tetangga misterius yang kedua pernah aku temui saat dia sedang pindahan, dan dia membawa TV. Tetapi kita tidak sempat berkomunikasi karena saat itu aku sedang buru-buru mau pelatihan pemandu MOKAKU. Kemungkinan dia tinggal di lantai 3.
~Tetangga Misterius 3~
Tetangga misterius yang ketiga tidak pernah aku liat wujudnya. Satu hal yang aku tau dia anak PSM UPI (Paduan Suara Mahasiswa UPI), karena aku pernah dengar percakapan dia dari dalam kamarku tentang dia baru pulang latihan PSM, dan temannya di PSM mempunyai pacar di kostanku.Kemungkinan dia tinggal di lantai 3 atau 4.
~Tetangga Misterius 4~
            Tetangga misterius keempat merupakan pacar dari temannya tetangga misterius 3. Dia kemungkinan besar tinggal di lantai 2, tapi bisa saja dia tinggal di lantai 3 atau 4.
~Tetangga Misterius 5~
            Tetangga misterius kelima namanya Agung. Aku belum pernah liat wujudnya, tetapi pernah dipanggil Ibu Kost saat menagih uang listrik. Dia tinggal di lantai 3.
~Tetangga Misterius 6~
            Tetangga misterius kelima namanya Ran. Aku nggak tau dia siapa, tetapi aku pernah melihat sebuah kerta berisi nama ini di tong sampah. Kemungkinan tinggal di lantai 2.


Itulah tetangga-tetangga kost yang aku ketahui, semoga kedepannya aku bisa kenal dan lebih banyak bersosialisasi dengan mereka. Dan informasi soal tetangga belum tentu 100% benar, karena masih merupakan opini pribadi aku. Tentang tetangga misterius, bisa saja beberapa dari mereka adalah orang yang sama, maksudku seperti tentangga misterius 4, bisa saja dia salah satu dari penghuni kamar 1-3 atau B-D.

Comments (0)

Posting Komentar