Pengalaman Pertama Jadi Ketua Kelas / Murid (KM)

0

Posted by Unknown | Posted in , , ,


Semester 4 banyak merubah hidupku, di semester ini aku berambisi untuk mendapat sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya, apalagi perjalananku di dunia perkuliahan sudah setengah jalan. Di semester ini aku mengajukan diri menjadi ketua kelas/murid (KM).
Keinginan untuk menjadi KM sebenarnya sudah ada dari awal semester 3 namun aku merasa di semester 3 belum waktu yang tepat, dan perkulihan di semester 3 yang super sibuk dan menyita waktu banyak (lebih tepatnya  tersita waktu banyak untuk persiapan Apresiasi Bahasa dan Seni). Di akhir semester 3 aku konsultasi ke beberapa orang termasuk KM-KM sebelumnya tentang rencanaku menjadi KM. Kebanyakan dari mereka berkata “kenapa tidak coba ? Mungkin kamu bisa”.
Akhirnya saat mata kuliah pertama di kelas 4A & 4A2 saat ditanya siapa ketua kelasnya, aku mengacungkan tangan. Aku liat reaksi teman-teman sekelasku, beberapa ada yang kaget dan tercengang, well it’s time for revolution.
Tugas pertama jadi KM adalah menjadi penghubung antara mahasiswa dan dosen. Dalam menjalankan tugas ini ada suka, duka, dan tantangannya. Sukanya lebih tau tentang dosen, dan lebih dikenal dosen. Kalau dukanya hmmm, mungkin kebanyakan mahasiswa tahu dan nggak usah aku jelasin. Yang harus diketahui adalah setiap dosen mempunyai karakter dan watak yang berbeda-beda.
Dalam menghubungi dosen ada etika dan aturannya, harus saat jam kerja, harus sopan, dan ada tempatenya yaitu : (1) Ucapkan salam [Assalamualaikum Pa/Selamat Pagi Bu], (2) Ajukan permohonan maaf [Mohon maaf menganggu waktunya], (3) Perkenalkan diri [Saya M Ryandi dari kelas 4A2 yang mengontrak mata kuliah Grammar] , (4) Utarakan maksud [Mau bertanya, apakah makeup class jadi dilaksanakan hari ini ?], (5) Ucapkan terima kasih [Terima kasih Pa.]. Ini WAJIB dan HARUS dipakai ketika menghubungi dosen. Kebanyakan dosen pakai Whatsapp tetapi ada beberapa yang pakai BBM atau Line, beberapa dosen juga ada yang hanya mau dihubungi via SMS atau E-mail.
Tugas kedua yaitu menjadi seksi logistik kelas, maksudnya KM harus menyediakan semua keperluan saat kegiatan belajar mengajar seperti proyektor (kalau tidak ada harus pinjam), kabel VGA, dan lain sebagainya. Kabel VGA itu dikasih satu tiap kelas dan harus selalu stand by di tas KM setiap hari.
Tugas ketiga yaitu menjadi pemimpin di kelas. Sama seperti tugas-tugas diatas, tugas ini banyak suka dan dukanya, yang mungkin nggak bisa aku jelasin satu-satu. Selain menjadi pemimpin, KM juga menjadi perwakilan dan representative kelas di publik, mungkin bahasa mudahnya seperti face of the class.
Aku nggak cuma jadi KM di satu kelas, tetapi di dua kelas sekaligus yaitu 4A & 4A2. Jadi di Bahasa Inggris UPI ada yang namanya kelas kecil dan besar. Kelas kecil terdiri dari 10 – 25 orang, contohnya kelas 4A2. Kelas kecil hanya untuk mata kuliah skill seperti Listening, Speaking, Writing, Reading. Kelas besar terdiri dari 20 – 50 orang, yang merupakan gabungan dari dua kelas kecil, contohnya 4A (gabungan kelas 4A1 & 4A2). Kita belajar mata kuliah selain skill di kelas besar seperti Grammar, Translating, Kewirausahaan, Kurikulum, Psikologi, dan lain-lain.
Saat jadi KM aku mengadakan beberapa program kerja untuk kelas, mungkin agak uncommon bagi kelas punya program kerja but I made it dan bisa dibilang cukup sukses. Untuk lebih lengkapnya tentang program kerja bisa dilihat dalam Manajemen Program Kerja Kelas 4A dan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) KM di bawah. Di akhir masa jabatan KM, aku menyebarkan survey untuk menilai kinerja aku sebagai KM, dan aku dapat nilai sebesar 6,4 (Range : Okay) . Sebuah nilai yang cukup besar dalam kepemimpinan pertama aku, aku bahkan nggak menyangka akan dapat nilai sebesar ini. Tetapi nilai ini masih jauh dari kata bagus atau baik, masih banyak yang harus aku perbaiki.
Kalau ditanya gimana rasanya jadi KM ? Rasanya senang, bisa belajar bagaimana caranya menjadi seorang pemimpin dan melakukan hal-hal yang belum pernah aku lakukan sebelumnya. Kalau diberi kesempatan dan diizinkan, aku sangat mau menjadi KM atau pemimpin lagi. Cita-citaku adalah menjadi pemimpin yang hebat.

Mungkin nggak banyak yang bisa aku ceritakan di post ini, untuk lebih lengkapnya silakan baca dan klik LPJ – LPJ aku di bawah. Ada 2 LPJ KM (4A & 4A2) , Manajemen Program Kerja, dan 3 LPJ program kerja yang sudah dijalani. Selamat membaca.


Seminar Kewirausahaan

0

Posted by Unknown | Posted in ,


Semester 4 adalah masa-masa dimana aku mengenal wirausaha dan bisnis. Di Semester ini kami diwajibkan untuk mengontrak mata kuliah kewirausahaan. Tugas utama dari mata kuliah ini adalah berwirausaha dengan omzet sebanyak 130 juta rupiah dan membuat seminar perkelompok. Dalam berwirausaha kami dibebaskan menjual dan melakukan apapun, selama itu masih halal dan tidak bertentangan dengan hukum.
Dalam seminar kewirausahaan kami diharuskan untuk mengundang wirausahawan/pengusaha muda, untuk berbagi pengalaman dan ilmunya. Seminar kewirausahaan ini diadakan setiap hari kamis tiap minggunya. Dalam seminar kewirausahaan, Kelas A dan Kelas B Pendidikan Bahasa Inggris UPI disatukan dalam satu ruang kelas. Total ada 10 kelompok dari 2 kelas (5 Kelompok kelas A dan 5 Kelompok kelas B), yang berarti akan ada 10 pemateri.. Selain kelompok seminar, kelompok ini juga merupakan kelompok berwirausaha untuk mencari omzet 130 juta. Dan sebagai bentuk apresiasi dan kenang-kenangan, setiap kelompok memberikan sertifikat dan plakat kepada pemateri. Di bawah ini aku bakal menceritakan tentang beberapa pemateri hebat yang telah kami undang. Nama kelompok tidak urut, karena urutan tampil kelompok diundi.
Seminar kelompok 1 diadakan tanggal 22 Februari 2018. Pengusaha dari kelompok 1 adalah Gatot Sandy, seorang pengusaha bimbingan belajar (bimbel) dan owner dari UNITALK. Dia bercerita tentang pengalamanya bagaimana dia membangun sebuah perusahaan bimbel, bagaimana dia dulu hanya punya 3 murid, namun sekarang dia sudah punya ratusan murid.
Photobooth with Placard (Ein - Ema - Ryan - Suci - Nisa)
Seminar kelompok 2 diadakan tanggal 1 Maret 2018. Pengusaha dari kelompok 2 adalah Rizal Khoirul Insan , seorang pengusaha tas dan owner dari Radiuz. Dia merupakan pengusaha muda dari jurusan seni rupa UPI. Dia bercerita tentang latar belakang mengapa dia berwirausaha menciptakan tas anti air, karena dulu tasnya yang berisi laptop sering kebasahan, sementara semua pekerjaan dan file-file penting dia ada di laptop itu, jadi dia berinovasi menciptakan tas laptop anti air sehingga laptopnya bisa tetap aman walau kehujanan sekalipun. Dia juga sharing tentang investasi & aset, jenis-jenis aset, kenapa investasi itu penting, dan contoh investasi yaitu Buka Dana Reksa & Buka Emas.
Tanggal 8 Maret 2018 tidak ada seminar kewirausahaan, namun kami mendapat kunjungan dari Prudential (Perusahaan Asuransi). 4 orang perwakilan dari Prudential, sharing kepada kami tentang asuransi, bagaimana cara kerja asuransi, menabung di bank asuransi, apa itu premi, persyaratan mengajukan asuransi, dan peluang menjadi agen asuransi Prudential .
Seminar kelompok 6 diadakan tanggal 15 Maret 2018. Pengusaha dari kelompok 6 adalah Jamilatun Nuriyyah, seorang pengusaha pakaian (penjahit) dan owner dari Demifa. Dia merupakan mahasiswa UNPAS jurusan akuntansi. Dia bercerita tentang hobinya yang dijadikan bisnis, hobinya adalah menjahit pakaian karena terkadang model dan ukuran pakaian yang dia mau tidak ada di toko atau butik. Awalnya dia merintis usaha hanya dibantu oleh mamanya, namun sekarang dia sudah punya karyawan yang membantunya menjalankan bisnis pakaiannya.
Seminar kelompok 7 diadakan tanggal 22 Maret 2018. Pengusaha dari kelompok 7 adalah Sidik Amin Mubarok, seorang pengusaha keripik dan owner dari keripik Sorodot Gaplok. Dia merupakan mahasiswa UNPAD jurusan business management. Dia bercerita tentang kehidupannya yang broken home, hidup susah, dan pernah ditipu ketika awal dia memulai bisnis keripiknya. Namun sekarang dia telah bangkit menjadi pengusaha sukses, dengan penjualan 5000-7000 paket keripik terjual setiap bulannya. Bahkan dia telah membantu memperdayakan orang-orang di desanya. Nama brand keripiknya diambil dari nama permainan tradisional yang dulu suka dia mainkan saat masih kecil.
Seminar kelompok 4 diadakan tanggal 29 Maret 2018. Pengusaha dari kelompok 4 adalah Nanda Puspa Farhanata, seorang makeup artist, model, dan public speaker. Dia sharing tentang tips and trick menjadi public speaker yang baik, dan bagaimana dia awalnya bisa menjadi makeup artist, model, dan public speaker. Dia juga bercerita sedikit kehidupan pribadinya, seperti dia masih berumur 20 tahun (kelahiran 1998), tetapi kini dia sudah menikah dan tengah mengandung anak pertama.
Photobooth (Ein - Ema - Ryan - Suci)
Seminar kelompok 3 diadakan tanggal 5 April 2018. Pengusaha dari kelompok 3 adalah David Cuh Sihotang, seorang pengusaha applikasi digital dan owner sekaligus CEO dari Open Trip. Dia merupakan lulusan dari Sekolah Bisnis Management ITB. Dia bercerita tentang pengalamannya membangun bisnis dan bekerja, dari reseller, membuka bisnis pakaian, bekerja di bank BCA, bekerja di Telkom Indonesia, sampai sekarang dia menjadi CEO dari applikasi Open Trip. Awalnya dia membangun bisnis applikasi Open Trip karena dia melihat peluang yang besar dalam bisnis digital seperti Gojek dan Grab, dan saat itu Telkom sedang ada program untuk membiayai pengembangan bisnis applikasi digital anak bangsa.
Seminar kelompok 8 diadakan tanggal 12 April 2018. Pengusaha dari kelompok 8 adalah R. Nur Muhammad (Den Robbie), seorang pengusaha gawai dan owner dari Kamar Gadget. Dia merupakan lulusan UPI jurusan Pendidikan Management Bisnis angkatan 2012. Dia bercerita kalau dia sudah pernah gagal 3 kali sebelum merintis bisnis Kamar Gadget. Diawal-awal dia berbisnis reseller, kemudian bisnis macaroni, dan terakhir bisnis cuci motor. Dia baru menuai kesuksesan saat berbisnis gawai di Kamar Gadget.
Seminar kelompok 5 diadakan tanggal 26 April 2018. Pengusaha dari kelompok 5 adalah Ikbal Purnama Alamsyah, seorang pengusaha biro travel dan owner dari World Travelers of Indonesia. Dia merupakan lulusan dari UNPAS. Dia menjelaskan tentang bisnis, bagaimana cara memulai suatu bisnis, sifat-sifat wirausahawan, dan kunci-kunci bisnis.
Seminar kelompok 10 diadakan tanggal 3 Mei 2018. Pengusaha dari kelompok 10 adalah Mohammad Ihsan Afiefurrahman, seorang pengusaha mango sticky rice dan owner dari Tetangga Id. Dia merupakan mahasiswa UNPAD. bercerita tentang bagaimana dia membangun suatu bisnis dan bagaimana pernikahan mendatangkan rezeki baginya.
Selain 9 kelompok diatas, ada juga seminar dari kelompok 9. Pengusaha dari kelompok 9 adalah Bintang Priyambodo, seorang pengusaha makanan food truck dan owner dari Papa Buncit.
Itulah seminar-seminar kewirausahaan yang diadakan selama aku semester 4. Dengan hadirnya aku dalam seminar-seminar ini, aku mulai kepikiran untuk berbisnis juga. Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, terutama panitia. Tanpa panitia, acara seminar kewirausahaan mungkin nggak akan pernah terwujud. Aku juga menyertakan Laporan Kegiatan atau Laporan Pertanggung Jawaban di bawah. Di LPJ ini ada nama-nama susunan kepanitiaan dan hal-hal lain yang nggak aku cantumin di atas. Yuk dibaca LPJ nya !


Link Tambahan :