Sudah
beberapa bulan aku tinggal kost, pertanyaan yang sering diajukan adalah
“Bagaimana dengan tetangga ? Apakah kamu bersosialiasi dengan mereka ?”
Jawabannya bisa ya, bisa tidak.
Kostanku
termasuk kostan homogen, dimana seluruh penghuninya (kecuali landlord) adalah
laki-laki. Kostanku terdiri dari 4 lantai, ada 8 kamar bernomor dan 4 kamar
tanpa nomor (yang biasanya aku sebut kamar A-D). Lantai 1 adalah kediaman
landlord atau pemilik kost, lantai 2 terdiri dari 7 kamar, lantai 3 terdiri
dari 3 kamar, dan lantai 4 terdiri dari 2 kamar. Setiap lantai memiliki 1 kamar
mandi, dan beberapa kamar memiliki kamar mandi di dalam.
Lantai
1 merupakan lantai dimana landlord tinggal. Sebenarnya di lantai ini ada 2
kamar, namun diisi oleh kerabat dari landlord.
Lantai
2 terdiri dari kamar nomor 1-3 dan kamar A-D. Aku tinggal di lantai ini, dan
aku tahu semua penghuni di lantai ini (tahu, bukan kenal). Lantai 2 juga
merupakan lantai paling berisik selain lantai 1. Tentu saja semua yang tinggal
di lantai atas, mau nggak mau harus melewati lantai ini. Lantai ini juga
mempunyai jalur ke jemuran outdoor. Jemuran terletak di atas kamar A-D.
Lantai
3 terdiri dari 3 kamar, kamar nomor 4-6. Lantai ini merupakan lantai paling
sepi, dan aku belum pernah sama sekali melihat penghuni dari kamar-kamar di
lantai ini.
Lantai
4 terdiri dari 2 kamar, kamar nomor 7-8 . Di lantai ini ada jemuran indoor
mini, dan juga satu kasur outdoor yang aku nggak tau kegunaannya apa. Aku
pernah beberapa kali berpapasan dan bertemu dengan penghuni kamar lantai ini.
Suasana Lorong Kamar A-D |
Semua
penghuni di kostan ini adalah tipe orang yang individualis (termasuk aku), kami
tidak saling kenal, mungkin beberapa ada yang saling kenal, tetapi tidak ada
yang kenal dengan semua penghuni kecuali landlord. Jika ada di dalam kamar,
kami semua menutup pintu, kecuali jika ada tamu atau teman berkunjung makan
pintu kamar akan dibuka sedikit. Hal inilah yang mungkin jadi salah satu alasan
kenapa kami tidak saling mengenal.
Sebenarnya
aku mau banget kenal sama mereka, tetapi tidak ada usaha dari kedua belah
pihak. Aku tipe orang Introvert dan sedikit anti sosial, aku sangat susah untuk
memulai hubungan atau percakapan duluan. Dan aku sering merasa kurang nyaman
dengan orang asing.
Mungkin
kalian berpikir kenapa nggak dicoba ? Aku udah coba tetapi itu merupakan salah
satu hal paling sulit untuk dilakukan. Dan beberapa dari mereka kebannyakan
saat aku pergi ke kampus, mereka belum bangun. Saat aku mau tidur mereka baru
pulang. Jadi, schedulle juga jadi problem aku buat kenalan. Aku beberapa kali
berpapasan dengan salah satu dari mereka, tetapi kami hanya lewat tanpa
melakukan interaksi apapun.
Dibawah
ini aku melampirkan beberapa ciri-ciri tetanggaku, masih merupakan hipotesis
karena aku belum mengenal mereka :
~Penghuni Kamar Nomor
1~
Dia
mungkin maru, tingginya sekitar 170 cm dan berkumis tipis. Pemain Mobile Legend
, kadang suka berisik kalau main Mobile Legend. Punya teman dekat yang tinggal
di lantai atas. Punya kipas angin dan suka berpakaian pendek (apa dia nggak
kedinginan ?). Orang yang paling sering ‘Open Door’ dibanding penghuni lain di
lantai 2.
~Penghuni Kamar Nomor
2~
Merupakan
orang asing atau Foreign berkulit hitam, badannya tinggi besar. Aku tidak tau
dia berasal dari negara mana, tetapi dia lumayan fasih berbicara Bahasa
Indonesia, mungkin dia mahasiswa asing. Dia seorang muslim, karena aku pernah
berpapasan dengan dia di masjid. Terkadang malam-malam dia menelepon sesorang
dengan bahasa asing yang aku tak mengerti.
~Penghuni Kamar Nomor
3~
Namanya
Boy, anak S3
UPI, mungkin dia orang yang literary aku kenal di kost, selain landlord. Di
berasal dari Palu, Sulawesi.
Kelahiran tahun 1995 , cukup muda untuk seorang mahasiswa S3.
Tingginya sekitar 175 cm dan lumayan kurus. Uniknya aku kenal dia secara
online, bukan dari real life.
~Penghuni Kamar A~
It
is my room, what do you want to know about me ?
~Penghuni Kamar B~
Penghuni
kamar di depan kamar aku. Kalau nggak salah namanya Ardi (Aku dengar waktu dia
ngobrol). Orang Jawa, bisa aku dengar dari logat dan cara bicaranya. Tingginya
sekitar 170 cm dan memakai kacamata. Dia pandai bermain gitar. Dia kadang suka
keluar malam, diatas jam 9 malam, kadang sendiri atau sama temannya di jemput.
Dia juga punya motor. Walau jarak kamar kita mungkin hanya sekitar 60 cm, kita
belum pernah berkomunikasi
sama sekali.
~Penghuni Kamar C~
Penghuni
kamar ini adalah Pa Boriel, bapa kostku, kadang kepokannya juga suka berada di
kamar ini.
~Penghuni Kamar D~
Penguni
kamar ini namanya “…Nang…”
, aku nggak tau nama lengkapnya, namun, temannya suka memanggil dia dengan
panggilan “Nang” Tingginya sekitar 170 cm dan dia anak
UPI, karena aku pernah dengar dia ngobrol tentang BAQI (UKM membaca quran di
UPI). Dan dia juga
anak theater.
~Tetangga Misterius 1~
Tetangga
misterius pertama adalah teman dekat dari penghuni kamar nomor 1, kemungkinan
dia tinggal di kamar nomor 8 (lantai 4).
~Tetangga Misterius 2~
Tetangga
misterius yang kedua pernah aku temui saat dia sedang pindahan, dan dia membawa
TV. Tetapi kita tidak sempat berkomunikasi karena saat itu aku sedang buru-buru
mau pelatihan pemandu MOKAKU. Kemungkinan dia tinggal di lantai 3.
~Tetangga Misterius 3~
Tetangga
misterius yang ketiga tidak pernah aku liat wujudnya. Satu hal yang aku tau dia
anak PSM UPI (Paduan Suara Mahasiswa UPI), karena aku pernah dengar percakapan
dia dari dalam kamarku tentang dia baru pulang latihan PSM, dan temannya di PSM
mempunyai pacar di kostanku.Kemungkinan dia tinggal di lantai 3 atau 4.
~Tetangga
Misterius 4~
Tetangga misterius keempat merupakan
pacar dari temannya tetangga misterius 3. Dia kemungkinan besar tinggal di
lantai 2, tapi bisa saja dia tinggal di lantai 3 atau 4.
~Tetangga
Misterius 5~
Tetangga misterius kelima namanya Agung. Aku belum pernah liat wujudnya,
tetapi pernah dipanggil Ibu Kost saat menagih uang listrik. Dia tinggal di
lantai 3.
~Tetangga
Misterius 6~
Tetangga misterius kelima namanya Ran. Aku nggak tau dia siapa, tetapi aku
pernah melihat sebuah kerta berisi nama ini di tong sampah. Kemungkinan tinggal
di lantai 2.
Itulah
tetangga-tetangga kost yang aku ketahui, semoga kedepannya aku bisa kenal dan
lebih banyak bersosialisasi dengan mereka. Dan informasi soal tetangga belum
tentu 100% benar, karena masih merupakan opini pribadi aku. Tentang tetangga
misterius, bisa saja beberapa dari mereka adalah orang yang sama, maksudku
seperti tentangga misterius 4, bisa saja dia salah satu dari penghuni kamar 1-3
atau B-D.
Comments (0)
Posting Komentar