Semester
3 adalah salah satu moment yang merubah hidupku. Di semester ini aku mulai
hidup mandiri, aku memutuskan untuk mulai ngekost di semester ini. Aku kuliah
di UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) , salah satu kampus negeri yang
terletak di Bandung Utara, tepatnya di Jalan Setiabudi. Sementara rumahku
berada di daerah Turangga, Bandung Timur. Jarak dari rumah ke kampus sekitar 11
kilometer, dan dua semester pertama aku habiskan dengan pulang-pergi yang
kira-kira memakan waktu 1 jam, dan sangat melelahkan. Karena itulah aku
memutuskan untuk ngekost.
Pas
libur panjang aku nyari kost ke daerah Geger Kalong bersama keluarga, nggak
butuh waktu lama untuk mencari, karena sewaktu nyari kost, kami dibantu oleh
tukang ojek. Aku kost di daerah Geger Kalong Girang, dekat masjid DT (Daarut
Tauhiid), sebuah masjid kepunyaan AA Gym.
Suasana Kamar (Belum Unpacking) |
Pada
tanggal 21 Agustus 2017, adalah hari pertama aku di kost sekaligus kepindahanku.
Aku membawa banyak barang untuk survive di
kost. Harga kostku sudah sepaket dengan karpet, kasur, dan lemari 3 tingkat,
jadi aku tinggal membawa barang-barang yang belum ada. Aku membawa electric
lunch box, toaster, setrika, dan 2 box kain serbaguna. Keluargaku tidak
menginzinkan aku membawa rice cooker, mereka mengizinkanku membawa yang lain,
namun tidak dengan rice cooker. Menurut mereka akan mubazir jika aku masak nasi
di kost.
Kamar
kostku mempunyai kamar mandi di dalam, jadi aku membawa ember dan gayung. Aku memilih
kamar mandi di dalam karena aku tipe orang yang menghabiskan waktu lama di
kamar mandi, kadang bisa sampai 1 jam, tergantung apa yang aku lakukan di kamar
mandi. And off couse I need more privacy.
Suasana Kamar Mandi |
Kamar
Kostku tidak terlalu luas, mungkin sekitar 3*3 meter persegi. Ada satu jendela,
namun jendela dalam ruangan, yang menghadap ke kamar-kamar lainnya. Karena
terletak di Bandung Utara, suhu di sekitar kostku lebih dingin daripada di
rumahku, apalagi kalau pagi atau saat hujan. Aku mendekorasi kamar kostku
dengan lampu tumblr (lampu natal) dan 5 poster dari girlband favoriteku. Lampu
tumblr ini aku jadikan lampu tidurku, kalau dinyalakan akan memberikan efek
relaksasi dan romantis, yang nyaman untuk tidur.
Roti
menjadi makanan pokokku di kost. Pertama, karena aku tidak punya rice cooker.
Kedua, roti lebih praktis dan mudah didapat.
Dan Ketiga, tidak ada dapur di kostanku. Sebenarnya aku bisa saja masak
nasi dengan electric lunch box, tetapi aku terlalu malas untuk melakukannya. Selain
itu terkadang aku masak mie dengan eletric lunch box. Aku jarang sekali membuat
makan di kost, biasanya aku membeli makanan di luar, dan memakannya di kost.
Berkat
ngekost aku kenal dengan yang namanya warteg (Warung Tegal). Jujur, dulu aku
anti banget sama yang namanya warteg, karena aku jarang makan makanan rumah,
dan lebih prefer fast food. Tapi semenjak ngekost, warteg jadi salah satu
tempat yang sering aku kunjungi. Dimana lagi tempat bisa makan ayam dan nasi
dengan biaya kurang dari 10.000 ? Warteg jawabannya. Kebiasaan pilih-pilih
makanan aku juga berkurang, biasanya aku cuma makan dengan makanan tertentu
yang aku suka. Tetapi sekarang yang kira-kira enak dan sehat di warteg aku
beli.
Pintu Kamar dilihat dari dalam |
Dan
dengan ngekost aku jadi lebih mandiri. Banyak hal yang biasanya aku malas
melakukannya di rumah, tetapi harus dilakukan mau nggak mau di kost karena
nggak ada orang yang akan melakukannya
untukku, seperti misalnya cuci piring.
Walau
aku ngekost, untungnya rumahku masih satu kota, jadi aku bisa pulang seminggu sekali.
Aku pulang untuk mencuci baju, karena jemuran di kost selalu penuh dan mencuci
dengan tangan itu perlu banyak tenaga dan waktu. Dan aku pulang karena aku
dikasih uang mingguan jika pulang.
Semoga
banyak dampak positif dengan aku yang sekarang tinggal (semi) ngekost dan jauh
dari keluarga ini.
Comments (0)
Posting Komentar