Post ini adalah post prequel dari
post yang sebelumnya karena acara ini berlangsung sebelum makrab. Jadi masih
dari proker DPO (Departement Pengembangan Organisasi) ESA (English Student
Association), ada 2 proker lain yang mengharuskan anggota DPO menjadi Penanggung
Jawabnya yaitu Edukasi Divisi dan Edukasi Kabinet. Dan 2 proker ini berlangsung
antara bulan Maret - April.
~Edukasi Divisi~
Edukasi divisi adalah acara sharing
dan pematerian antara alumni atau senior yang dulunya berhubungan dengan suatu
divisi di ESA dan staff divisi tersebut. Contohnya divisi kaderisasi mengundang
mantan ketua divisi kaderisasi tahun 2015. Aku dua kali ikut acara ini, pertama
sebagai peserta dan kedua sebagai Penanggung Jawab (PJ) divisi.
Sebagai peserta, aku mengikuti
edukasi divisi kaderisasi karena memang aku staff kader. Kita sharing sama
ketua divisi yang dulu tentang banyak hal, seperti apa itu kaderisasi,
kaderisasi di tahun-tahun sebelumnya, konsep acara, dan juga curhat-curhat.
Acaranya cuma berlangsung 2 jam.
Mendengarkan Pematerian |
Dan sebagai PJ, aku megang divisi
EPH (ESA Production House). EPH itu divisi yang mengurus madingnya ESA. Kenapa
aku milih EPH ? Karena menurut aku EPH itu cukup menyenangkan dan aku pernah
bantuin mereka buat artikel tentang makanan, jadi aku lumayan udah tahu tentang
EPH.
Jadi aku sebagai PJ dapat tugas
pertama untuk menghubungi Ketua Divisi (Kadiv) dan Pemateri. Aku ngehubungi
kadiv untuk nanya waktu dan tempat mau kapan acara diadakan dan pematerinya
siapa. Kata Kadivnya yaitu teh Yoana. Kata teh Yoana acaranya bakal diadakan
hari Kamis, 16 Maret 2017 jam 3 Sore di Ruang Kelas 45 FPBS UPI. Terus aku di
kasih kontak pematerinya, namanya kang Oiz, alumni sastra Inggris 2010.
Udah dikasih kontaknya aku langsung
sms pematerinya. "Assalamu'alaikum, kang.
Saya Ryandi dari DPO ESA 2017 yang
diamanahi sebagai PJ Edukasi Divisi untuk EPH. Apakah akang bersedia untuk
menjadi pemateri di Edukasi Divisi EPH yang rencananya akan dilaksanakan Kamis
depan tanggal 16 Maret 2017? Terima kasih." Dan dibalas sehari
kemudian,bilang bahwa dia bersedia, dan nyuruh aku kirim surat ke beberapa
email, ada email pribadi, atasannya, dan kantor. Dari sini aku tahu kalau
pematerinya itu seorang jurnalist dari CNN Indonesia.
Aku sedikit kurang ngerti apa yang
dimaksud surat disitu, jadi aku tanya ke Ketua Departement (Kadep) aku. Kata
Kadep aku,mungkin dia minta TOR (Term of Refference), jadi aku kirimin TOR
kesemua email yang disuruh. Besoknya aku dapet WA, "Ryandi Maksudku
surat permohonan untuk menjadikanku pemateri Hehe" . Ternyata yang
pemateri maksud bukan TOR.
Dan yang aku kaget, di WA itu
fotonya cewe . Jadi selama ini aku salah manggil akang, langsung aku keringet
dingin dan minta maaf. Tapi ternyata memang kang Oiz ini adalah seorang cewe
yang biasa dipanggil akang, jadi dia memakluminya. Dan nama lengkap kang Oiz
ini adalah Rizka Rizlia.
Setelah tahu aku salah ngirim surat,
aku langsung konsultasi ke Kadiv dan Kadep aku di Kader dan DPO harusnya
bagaimana. Mereka ngejelasin kalau aku harus ngehubungi Staff Administrasi ESA
buat bikin surat dan dikirim ke email-email yang disebutin kang Oiz. Aku
langsung ngehubungi Ketua Biro Administrasi untuk buat surat permohonan sebagai
pemateri. Dan surat-menyurat ini aku dibantu Kadiv Kaderisasi yaitu Teh Syifa
yang juga PJ pendamping aku di EPH.
Setelah surat menyurat beres, aku
terus follow-up kadiv EPH dan pemateri sampai hari H. Sayangnya kadiv EPH pas
hari H sakit dan dirawat jadi aku harus mencari pengganti posisi kadiv EPH di
acara nanti. Aku ngehubungi Kadep Deplar (Departement Penalaran) yang membawahi
EPH, tetapi kadep Deplar bilang bahwa hari kamis dia juga tidak bisa. Terus aku
ngehubungi BPM/Pengawas EPH, BPM EPH juga berkata tidak bisa karena urusan
lain. Akhirnya aku menghubungi staff senior EPH, dan syukurlah staff senior
yaitu kang Luthfi, menyangupi untuk menggantikan posisi kadiv di edu divisi.
Dan tibalah hari-H acara, aku disini
super sibuk karena semua seksi (acara,dekorasi,konsumsi,logistik) + MC +
Moderator aku semua yang megang. Aku udah buat dekorasi dan beli makanan di
malam sebelumnya. Pas mau masuk ruangan, ternyata ruang kelasnya dipakai
tingkat 4 untuk latihan drama, aku coba cari alternatif lain tapi ternyata
semua ruangan kelas bahasa Inggris dipakai. Aku sampai ke ruang prodi buat
minjem kelas lain atau Lab, tapi kata yang disana, silakan hubungi OB dan kalau
Lab tidak bisa dipakai karena harus pinjam ke Fakultas.
Di balik kebingungan dan kegalauan
aku, aku ketemu sama presiden ESA yaitu kang Rifky, dia berbaik hati ngasih
kelas yang asalnya mau dia pakai untuk dia latihan Dance. Ruang kelas akhirnya
aku dapat di ruang kelas 46 FPBS. Sesudah dapat kelas, aku langsung mendekor
kelas dan beberes kelogistikan dan juga konsumsi. Teh Syifa sempat mendampingi aku
sebelum pemateri datang, dia nggak bisa ngedampingi aku sampai selesai karena
ada urusan lain.
Sesudah semua persiapan beres, kang
Oiz ngehubungi aku kalau dia bakal telat karena terjebak hujan. Dan setengah
jam kemudia sekitar jam 3.30 sore akhirnya kang Oiz atau kak Rizka Rizlia
datang ke FPBS dan ke ruang kelas 46.
Sesudah aku persilakan duduk, aku
langsung buka acara dan aku langsung serahin lagi ke kang Oiz sebagai pemateri.
Sambil kang Oiz sharing dan memberi materi, aku membagikan snack kepada peserta
dan pemateri.
Kang Oiz sharing berbagai macam hal
tentang jurnalistik. Bagaimana dia diterima di CNN, kehidupan kantor jurnalist,
bagaimana dia terjun ke lapangan untuk memberitakan peristiwa secara langsung,
dan hal-hal lain yang berhubungan dengan jurnalistik.
Acara edukasi divisi ini berlangsung
selama 2 jam. Acara diakhiri dengan kita foto bareng dan pemberian sertifikat
kepada pemateri oleh perwakilah divisi.
~Edukasi Kabinet~
Sesudah edukasi divisi ada edukasi
kabinet yang jangkauannya seluruh divisi dan biro di ESA UPI. Di Edukasi
kabinet ini semua staff DPO jadi penanggung jawab dan dibagi per-seksi, tidak
seperti edukasi divisi yang satu orang menjadi semua seksi.
Dan di edukasi kabinet ini aku
dianugrahi tugas sebagai MC atau pembawa acara. Dan aku berpasangan dengan
Ulfah. Kita janjian pakai baju kembar warna orange.
Di edukasi kabinet ini kerjanya
tidak seberat edukasi divisi. Segala hal sudah disiapkan oleh seksi
masing-masing sesuai dengan jobdesknya.
Karena aku MC, aku diberi pelatihan
dan pengarahan oleh seksi acara. Tetapi aku sama Ulfah hanya ditraining
beberapa menit sebelum acara karena beberapa kendala.
Saat pembukaan aku membuat sebuah
kesalahan kecil, saat mengucapkan salam, aku langsung ngomong lagi tanpa
menunggu peserta menjawab. Dan aku sempat beberapa kali ngomong bertabrakan
dengan Ulfah. Tetapi walau begitu, aku berhasil membuat peserta memperhatikan
aku dan sempat membuat peserta tertawa. I really nervous and I think I need
more training.
Acara berjalan dengan sukses pada
akhirnya. Dan sesudah acara ada evaluasi. Di evaluasi ini ada pembacaan kesan
pesan yang ditulis oleh peserta. Ada suatu pesan yang berkata bahwa MC
kurang latihan. Yang memang aku akui kalau aku kurang latihan, dan ini pertama
kali aku jadi MC di acara besar. Semoga aku bisa menjadi MC yang lebih baik
kedepannya dan mungkin bisa menjadi MC yang tampil di TV atau acara skala
nasional atau international, amin.
*Teh / Teteh = Panggilan kakak perempuan
dalam bahasa Sunda
*Kang / Akang = Panggilan kakak
laki-laki dalam bahasa Sunda
Comments (0)
Posting Komentar